Sabtu, 25 Juli 2015

Pasca Operasi Skoliosis

Assalamu'alaikum sahabat blogger dan sahabat skolioser..

Kali ini aku akan menuliskan pengalamanku pasca operasi skoliosis, karena banyaknya pertanyaan yang masuk di komen tulisanku mengenai operasi skoliosis maupun pertanyaan via email. Jadi ini semacam part 2 dari tulisanku sebelumnya yang berjudul Pulang ke Malang demi Operasi Skoliosis.


Rasanya tidak banyak yang bisa diceritakan pasca operasi skoliosis. Sudah aku ceritakan sebelumnya bahwa aku pulang ke rumah dari RS seminggu pasca operasi. Seminggu pertama di rumah, aku masih butuh bantuan orang lain untuk bisa bangun dari tempat tidur. Mandi dan kegiatan lain di toilet masih aku lakukan dengan duduk. Belum ada kegiatan berat yang bisa aku lakukan, hanya latihan-latihan ringan seperti yang telah diajarkan fisioterapis saat di RS. Dua bulan lamanya aku berada di rumah sebelum kembali ke kantor. Selama dua bulan tersebut, aku sudah jalan-jalan jauh, main ke book fair, main ke kampus, dibonceng sepeda motor dan naik turun tangga. Satu yang masih belum berani aku lakukan adalah sholat secara normal, sampai 3 bulan pasca op aku masih sholat dengan duduk. 

Pertengahan Agustus, berarti dua setengah bulan pasca op, aku sudah kembali ke kantor. Kembali ke kantor berarti aku harus kembali hidup mandiri di tengah kota Denpasar, harus sudah bisa melakukan semuanya sendiri, makanya baru berani setelah 2,5 bulan. Alhamdulillah Bu Kajur Analis, para dosen dan teman-teman pegawai serta para mahasiswa memberi dukungan yang sangat berarti selama aku baru kembali ke kantor. Aku diberi kamar khusus di asrama mahasiswa agar tidak perlu naik motor saat pulang pergi kantor. Namun aku hanya berada di asrama selama kurang lebih 4 bulan karena setelah 6 bulan aku sudah bisa dan berani mengendarai motor sendiri. 

Mungkin hanya itu yang bisa aku ceritakan, tidak ada hal-hal khusus yang menyulitkan aktivitas pasca operasi skoliosis. Banyak sekali para orang tua ataupun penyandang skoliosis yang takut mengenai keseharian pasca op nanti. Memang setiap individu pasien skoliosis memiliki kasus yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Namun aku sebagai penderita yang mengalami sendiri pengalaman skoliosis dan operasi skoliosis, ya demikianlah yang aku alami. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan tanpa kendala. Mungkin 3 bulan pertama pasca op saja yang masih harus berhati-hati dalam beraktivitas, tidak terlalu memaksakan diri bila memang tidak mampu. Setelah 3 bulan pertama, sudah bisa sholat secara sempurna. Setelah 6 bulan, sudah mengendarai motor sendiri, setelah sebelumnya hanya berani dibonceng. Agar lebih yakin, teman-teman bisa menanyakan secara detail apa yang menjadi uneg-uneg dan kekhawatiran ke dokter spine yang menangani kalian. 

Ok, sekarang mengenai biaya operasi skoliosis. Mengenai biaya, sebenarnya hal ini susah dijelaskan secara global. Karena banyak faktor yang membedakan biaya masing-masing pasien, seperti pemilihan RS, pemilihan kamar, dan kondisi pasien, itu yang aku tau, mungkin ada yang bisa menambahkan? Jadi aku hanya bisa menjawab biaya pada saat operasiku kemarin saja. Tahun 2013 di RSSA Malang, biayanya sekitar 75 juta rupiah, saat itu aku menggunakan fasilitas askes, jadi biaya yang aku keluarkan sekitar 50 juta rupiah. Rinciannya bagaimana aku sudah lupa, ya sekitar segitulah biaya yang mesti disiapkan pada tahun itu. Namun semuanya tidak bisa digeneralisir, karena seperti yang saya bilang tadi, banyak hal yang mempengaruhi. Makanya ada pula yang menghabiskan biaya hingga 100 juta lebih, ada pula yang dibawah 50 juta. Semuanya bisa dikonsultasikan dengan dokter dan pihak RS sebelum teman-teman mantap melakukan operasi.

Bagaimana dengan BPJS? Untuk masalah ini aku juga kurang paham, yang aku tau memang sudah banyak teman-teman yang menggunakan fasilitas ini di RSCM dengan tagihan 0 rupiah. Namun karena memang tanpa biaya, pastinya teman-teman harus lebih bersabar dalam mengurus segala prosedur dan antrian yang tidak sedikit. Mengenai prosedurnya bagaimana, aku tidak bisa menjawab karena tidak mengalami sendiri. Banyak teman-temanku yang sudah berhasil menjalani operasi skoliosis dengan fasilitas BPJS ini yang bisa dijadikan referensi. Semoga nantinya mereka juga bisa menuliskan pengalamannya.

Sekian dulu ya tulisan ini, semoga bisa menjawab segala uneg-uneg dan keragu-raguan teman-teman semua. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan hal yang kurang pas di tulisan ini. Mohon saran, masukan dan tambahannya juga ya..

2 komentar: