Kali ini aku akan menuliskan pengalamanku pasca operasi skoliosis, karena banyaknya pertanyaan yang masuk di komen tulisanku mengenai operasi skoliosis maupun pertanyaan via email. Jadi ini semacam part 2 dari tulisanku sebelumnya yang berjudul Pulang ke Malang demi Operasi Skoliosis.
Rasanya tidak banyak yang bisa diceritakan pasca operasi
skoliosis. Sudah aku ceritakan sebelumnya bahwa aku pulang ke rumah dari RS
seminggu pasca operasi. Seminggu pertama di rumah, aku masih butuh bantuan
orang lain untuk bisa bangun dari tempat tidur. Mandi dan kegiatan lain di
toilet masih aku lakukan dengan duduk. Belum ada kegiatan berat yang bisa aku
lakukan, hanya latihan-latihan ringan seperti yang telah diajarkan fisioterapis
saat di RS. Dua bulan lamanya aku berada di rumah sebelum kembali ke kantor.
Selama dua bulan tersebut, aku sudah jalan-jalan jauh, main ke book fair, main
ke kampus, dibonceng sepeda motor dan naik turun tangga. Satu yang masih belum
berani aku lakukan adalah sholat secara normal, sampai 3 bulan pasca op aku
masih sholat dengan duduk.
Pertengahan Agustus, berarti dua setengah bulan pasca op,
aku sudah kembali ke kantor. Kembali ke kantor berarti aku harus kembali hidup
mandiri di tengah kota Denpasar, harus sudah bisa melakukan semuanya sendiri,
makanya baru berani setelah 2,5 bulan. Alhamdulillah Bu Kajur Analis, para
dosen dan teman-teman pegawai serta para mahasiswa memberi dukungan yang sangat
berarti selama aku baru kembali ke kantor. Aku diberi kamar khusus di asrama
mahasiswa agar tidak perlu naik motor saat pulang pergi kantor. Namun aku hanya
berada di asrama selama kurang lebih 4 bulan karena setelah 6 bulan aku sudah
bisa dan berani mengendarai motor sendiri.
Mungkin hanya itu yang bisa aku ceritakan, tidak ada hal-hal
khusus yang menyulitkan aktivitas pasca operasi skoliosis. Banyak sekali para
orang tua ataupun penyandang skoliosis yang takut mengenai keseharian pasca op
nanti. Memang setiap individu pasien skoliosis memiliki kasus yang berbeda dan
memerlukan penanganan yang berbeda pula. Namun aku sebagai penderita yang
mengalami sendiri pengalaman skoliosis dan operasi skoliosis, ya demikianlah
yang aku alami. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan tanpa kendala. Mungkin
3 bulan pertama pasca op saja yang masih harus berhati-hati dalam beraktivitas,
tidak terlalu memaksakan diri bila memang tidak mampu. Setelah 3 bulan pertama,
sudah bisa sholat secara sempurna. Setelah 6 bulan, sudah mengendarai motor
sendiri, setelah sebelumnya hanya berani dibonceng. Agar lebih yakin,
teman-teman bisa menanyakan secara detail apa yang menjadi uneg-uneg dan
kekhawatiran ke dokter spine yang menangani kalian.
Ok, sekarang mengenai biaya operasi skoliosis. Mengenai
biaya, sebenarnya hal ini susah dijelaskan secara global. Karena banyak faktor
yang membedakan biaya masing-masing pasien, seperti pemilihan RS, pemilihan
kamar, dan kondisi pasien, itu yang aku tau, mungkin ada yang bisa menambahkan?
Jadi aku hanya bisa menjawab biaya pada saat operasiku kemarin saja. Tahun 2013
di RSSA Malang, biayanya sekitar 75 juta rupiah, saat itu aku menggunakan
fasilitas askes, jadi biaya yang aku keluarkan sekitar 50 juta rupiah.
Rinciannya bagaimana aku sudah lupa, ya sekitar segitulah biaya yang mesti
disiapkan pada tahun itu. Namun semuanya tidak bisa digeneralisir, karena
seperti yang saya bilang tadi, banyak hal yang mempengaruhi. Makanya ada pula
yang menghabiskan biaya hingga 100 juta lebih, ada pula yang dibawah 50 juta.
Semuanya bisa dikonsultasikan dengan dokter dan pihak RS sebelum teman-teman
mantap melakukan operasi.
Bagaimana dengan BPJS? Untuk masalah ini aku juga kurang
paham, yang aku tau memang sudah banyak teman-teman yang menggunakan fasilitas
ini di RSCM dengan tagihan 0 rupiah. Namun karena memang tanpa biaya, pastinya
teman-teman harus lebih bersabar dalam mengurus segala prosedur dan antrian
yang tidak sedikit. Mengenai prosedurnya bagaimana, aku tidak bisa menjawab
karena tidak mengalami sendiri. Banyak teman-temanku yang sudah berhasil
menjalani operasi skoliosis dengan fasilitas BPJS ini yang bisa dijadikan
referensi. Semoga nantinya mereka juga bisa menuliskan pengalamannya.
Sekian dulu ya tulisan ini, semoga bisa menjawab segala
uneg-uneg dan keragu-raguan teman-teman semua. Mohon maaf apabila ada
kekurangan dan hal yang kurang pas di tulisan ini. Mohon saran, masukan dan tambahannya
juga ya..