Jadilah hari Rabu, 14 Januari kemarin, kami (aku, Dira, Demi dan Yudi) menyempatkan diri rihlah ke kawah putih, Ciwidey. Perjalanan ke sini dari kota Bandung menempuh waktu sekitar 1,5 jam. Pemandangan kanan kiri jalan mendekati daerah Ciwidey kebanyakan adalah penginapan-penginapan dan kebun-kebun strawberry. Untuk menuju kawah putih, dari parkiran bawah, kami naik ke kawasan kawah menggunakan angkot yang telah disediakan pihak tempat wisata dengan harga tiket 33ribu per orang, sudah termasuk tiket masuk dan angkutan menuju kawah pergi pulang. Baru saja memasuki kawasan Ciwidey, hawa dingin sudah sangat terasa, jadi kalau kesini wajib bawa jaket.
Angkutan menuju puncak kawah putih, baru akan berangkat bila penumpangnya sudah pas 12 orang, jadi kami menunggu selama beberapa menit sebelum angkot berjalan. Kira-kira 10 menit menempuh perjalanan yang menanjak, sampailah kami di kawah putih, kabut sangat tebal dan hawa sangat dingiiiinn...bau belerang mulai menusuk hidung.
Di pintu masuk menuju kawah, ada penjual masker (untuk yang tidak tahan dengan bau belerang), penjual belerang yang dibungkus plastik kecil-kecil, ada jasa peminjaman jaket (eh, entahlah itu dipinjamkan atau dijual), ada pula jasa foto langsung jadi. Masuk sedikit demi sedikit menuju kawah, kami disuguhi pemandangan indah yang berkabut tebal dan dingin. Kami disambut pula oleh seorang pemain kecapi di saung kecapi. Langsung saja check this out pemandangan-pemandangan kawah putih yang sangat indah.
Suguhan di pintu masuk kawah putih |
Keterangan mengenai kawah putih yang dipajang setelah pintu masuk |
Beberapa view kawah putih |
View diambil saat kabut |
atas: berkabut dan dingiiinn bawah: ketika kabut tiba-tiba menghilang, dan udara menjadi hangat, sehingga kita bisa melepas jaket merasakan hangatnya matahari |
View ketika cuaca cerah setelah kabut menghilang |
Kira-kira 3 jam kami mengitari kawasan kawah putih, menikmati pemandangan dan berfoto-foto ria. Setelah puas, kami segera turun, sholat dhuhur dengan berwudhu air yang sedingin es di mushola yang ada di dekat pintu masuk. Kami menunggu beberapa menit lagi untuk menuju ke bawah tempat mobil sewaan kami diparkir, menunggu penumpang angkot berjumlah 12. Ketika turun menggunakan angkot, hujan turun dan jadilah bajuku basah karena aku duduk di pinggir dan angkotnya merupakan angkot terbuka. Sebelum pulang, kami menyempatkan membeli oleh-oleh strawberry dan boneka kaki ukuran jumbo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar