Senin, 20 Agustus 2012

Tetap Berpenghasilan di Saat Mudik

Assalamu'alaikum semua..
Tanpa terasa bulan Ramadhan begitu cepat berlalu dan saat ini sudah hari kedua bulan Syawal.
Tak lupa kuucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Taqobbalallohu minna waminkum, Shiyamana wa shiyamakum, Ja'alanallohu minal aidin wal faizin, Asalukal afwan zahiran wa bathinan."
Badanku terasa sakit semua karena rasanya dari sebelum mudik tidak pernah berhenti wara-wiri. Sebagai abdi negara yang baik, hari Jumat pagi, 17 Agustus 2012, aku masih mengikuti upacara hari Kemerdekaan RI sebelum sorenya sudah harus cabut ke Malang. Para sepupu2ku sudah bingung menanti kapan aku pulang, walaupun mereka harus sedikit kecewa karena di Malang aku hanya mampir sehari sebelum besoknya terbang ke Banjarmasin, Kalsel. Yah, beginilah nasib perantau yang mudiknya udah mepet lebaran, tidak sempat sahur bareng bersama keluarga. Nah, keluarga yang ku maksud disini bukan keluarga inti alias ayah, ibu dan kakak, karena Ibuku sudah ada di tempat yang indah (kisahnya juga sudah pernah ku ceritakan kan..), Ayahku ada di Banjarmasin, dan kakakku lagi mudik ke rumah mertuanya di Cilacap. Namun begitu aku tetap berbahagia karena walaupun di Malang tidak ada keluarga intiku, namun masih banyak keluarga besarku yang sangat sayang dan peduli padaku..hiks..kadang ada juga rasa iri melihat teman yang kala pulang ke rumah disambut hangat oleh ayah ibu mereka dengan penuh cinta...
Nah, sekarang aku menulis ini setelah seharian berjibaku dengan bisnis ayahku yang berjualan mie ayam dan bakso. Hari kedua lebaran, ayahku sudah mulai membuka kembali warungnya. Karena hari lebaran, dari pagi sampe malam ramai sekali pembeli yang datang. Aku yang notabenenya ke Banjarmasin untuk berlibur akhirnya jadi ikut sibuk membantu di warung Ayah. Dari bangun tidur sampe mau tidur lagi rasanya gak berhenti cuci mangkok, sendok, garpu dan gelas. Karena aku gak bisa bantu menjuali orang, akhirnya aku jadi seksi pembuat minuman, beresin meja orang habis makan, dan cuci2. Capeknyaaaaa....tapi senang juga, Alhamdulillah laris manis...sampe banyak pembeli yang tidak kebagian karena sudah habis, padahal bikin stoknya juga udah banyak banget. Aku bilang sama Ayah, "Yah, Sofi digaji juga lo ya...sama seperti pegawai ayah yang lain..", dan Ayahku menjawab, "Iya, tenang aja...nanti Ayah bayar sama dengan yang lain.." Hihihi...lumayan kan buat tambah2 ongkos balik ke Bali. Jadi selama seminggu di Banjar, otomatis aku juga akan jadi pelayan warung. Kalo kurasa2, baru sehari aja jadi pelayan warung, badanku sudah seperti digebukin orang sekampung, gimana kalo satu minggu...oh nooo...
Oke juga kan mudikku kali ini...sekali dayung dua tiga pulau terlampaui...sekalian ketemu orang tua, ketemu saudara, dapat tambahan uang juga...
Kalo dulu waktu kecil, saat lebaran selalu dapat uang angpao lebaran. Tapi karena sekarang udah gede dan udah kerja sendiri, udah gak dapat angpao lagi deh, tapi malah memberi angpao. Walaupun begitu, tetap ada peluang mendapat uang saat lebaran, caranya?? ya itu tadi...hehehe...