Minggu, 25 Januari 2015

Kawah Putih, Ciwidey

Tanggal 19 Januari 2015, perkuliahan semester genap sudah akan dimulai. Jadi, sebelum mulai bersibuk-sibuk ria di perkuliahan dan penelitian, jalan-jalan dulu, jalan-jalan lagi dan lagi. Seminggu sebelum kuliah dimulai, aku sudah balik ke Bandung untuk mengurus beberapa administrasi terkait pembayaran BPP.
Jadilah hari Rabu, 14 Januari kemarin, kami (aku, Dira, Demi dan Yudi) menyempatkan diri rihlah ke kawah putih, Ciwidey. Perjalanan ke sini dari kota Bandung menempuh waktu sekitar 1,5 jam. Pemandangan kanan kiri jalan mendekati daerah Ciwidey kebanyakan adalah penginapan-penginapan dan kebun-kebun strawberry. Untuk menuju kawah putih, dari parkiran bawah, kami naik ke kawasan kawah menggunakan angkot yang telah disediakan pihak tempat wisata dengan harga tiket 33ribu per orang, sudah termasuk tiket masuk dan angkutan menuju kawah pergi pulang. Baru saja memasuki kawasan Ciwidey, hawa dingin sudah sangat terasa, jadi kalau kesini wajib bawa jaket.
Angkutan menuju puncak kawah putih, baru akan berangkat bila penumpangnya sudah pas 12 orang, jadi kami menunggu selama beberapa menit sebelum angkot berjalan. Kira-kira 10 menit menempuh perjalanan yang menanjak, sampailah kami di kawah putih, kabut sangat tebal dan hawa sangat dingiiiinn...bau belerang mulai menusuk hidung.
Di pintu masuk menuju kawah, ada penjual masker (untuk yang tidak tahan dengan bau belerang), penjual belerang yang dibungkus plastik kecil-kecil, ada jasa peminjaman jaket (eh, entahlah itu dipinjamkan atau dijual), ada pula jasa foto langsung jadi. Masuk sedikit demi sedikit menuju kawah, kami disuguhi pemandangan indah yang berkabut tebal dan dingin. Kami disambut pula oleh seorang pemain kecapi di saung kecapi. Langsung saja check this out pemandangan-pemandangan kawah putih yang sangat indah.

Suguhan di pintu masuk kawah putih

Keterangan mengenai kawah putih yang dipajang setelah pintu masuk

Beberapa view kawah putih

View diambil saat kabut

atas: berkabut dan dingiiinn
bawah: ketika kabut tiba-tiba menghilang, dan udara menjadi hangat,
sehingga kita bisa melepas jaket merasakan hangatnya matahari

View ketika cuaca cerah setelah kabut menghilang

Kira-kira 3 jam kami mengitari kawasan kawah putih, menikmati pemandangan dan berfoto-foto ria. Setelah puas, kami segera turun, sholat dhuhur dengan berwudhu air yang sedingin es di mushola yang ada di dekat pintu masuk. Kami menunggu beberapa menit lagi untuk menuju ke bawah tempat mobil sewaan kami diparkir, menunggu penumpang angkot berjumlah 12. Ketika turun menggunakan angkot, hujan turun dan jadilah bajuku basah karena aku duduk di pinggir dan angkotnya merupakan angkot terbuka. Sebelum pulang, kami menyempatkan membeli oleh-oleh strawberry dan boneka kaki ukuran jumbo.

Liburan Seru di Kalimantan Selatan

Assalamu'alaikum sahabat blogger...
Kali ini aku mau berbagi pengalaman liburanku selama 2 minggu di Kalimantan Selatan saat liburan semester ganjil kemarin.
Selain bertemu dengan ayah, keluarga, saudara, teman2, melepas rindu setelah setahun lebih tak bersua, tak lupa jalan2 dunk..terimakasih sepupu2ku tercinta yang telah mengajakku eksplor the beauty of Kalsel.
Walaupun sudah sangat sering menginjakkan kaki di bumi Pangeran Antasari ini, namun ada beberapa lokasi yang baru aku kunjungi sekarang, yaitu bukit teletubbies dan labirin. Menurut Mas Ar, sepupuku, memang dua tempat ini baru saja dibuka menjadi tempat wisata.
Banyak sekali cerita seru saat aku berlibur di Kalsel kemaren, mulai dari tinggal di desa Pambantanan, Sungai Tabuk, yang semua aktifitas warganya mengandalkan air sungai, mulai dari MCK hingga transportasi. Terbayang kan bagaimana susahnya aku yang tidak terbiasa MCK di sungai, akhirnya aku mandi di teras samping rumah dengan ditutup kain, syukurnya di samping rumah adalah rumah kosong tanpa penghuni, sebelum mandi tengok dulu kanan kiri atas bawah, lalu mandi dengan secepat kilat. Lalu untuk urusan lain selain mandi terpaksa menahan diri sampe menemukan kamar mandi di desa sebelah, hihi..
O yah, sudah pada tau kan, kalau di Kalsel itu tanahnya adalah rawa-rawa, jadi hampir seluruh rumah penduduk disini adalah rumah panggung dan berbahan utama kayu karena dibangun di atas rawa-rawa. Makanya tadi aku bilang tengok kanan kiri atas bawah, karena bagian bawah ada space antara kayu dan kayu sehingga kita bisa melihat jelas air rawa-rawa di bawah rumah.
Di desa Pembantanan, Sungai Tabuk, selama beberapa hari yang singkat disini, aku sempat ikut acara peringatan Maulid Nabi SAW pas di tanggal 1 Januari 2015. Sempat juga pergi kondangan (kalau bahasa banjarnya, saruan) pengantin, padahal gak kenal sama pengantinnya, malah minta poto bareng jg, hehe, mumpung ketemu pengantin Banjar.
Kehidupan disini sangat seru, benar-benar kembali ke desa rasanya, lepas sudah penatnya kehidupan kota, bermain bersama anak-anak desa, kemana-mana naik jukung atau kelotok, karena memang jauh lebih mudah lewat jalur sungai daripada jalur darat, apalagi di musim hujan seperti sekarang, jalur darat sangat susah dilewati karena becek dan medannya susah. Jukung dan kelotok itu sama-sama perahu kecil, tapi kalo kelotok menggunakan mesin, sementara jukung tidak, murni pake dayung. Semua penduduk disini, baik anak-anak, tua muda, laki-laki, perempuan, mahir menggunakan alat transportasi ini. Sedangkan aku masih suka teriak-teriak kalo naik jukung/kelotok dan menyusuri sungai di desa ini menuju desa lain. Seruuuuuuuuuu...

"Ayo dayung..dayung..dayung terus.."
Ini di daerah desa Pembantanan, Sungai Tabuk

Saat ikut acara peringatan Maulid Nabi,
sssttt...lihat dapat makan potongan atamnya gede banget,
akhirnya ku bawa pulang saking gedenya, hehe..

Ikut saruan, ikut poto-poto sama manten, padahal gak kenal,
mungkin mantennya mikir, ini siapa sih, hihihi...
Semoga sakinah mawaddah warahmah ya pengantin baru..

Waktu menyusuri sungai dengan kelotok, tuh lihat,
 biar di sungai juga ada tanda lalu lintasnya loh...
gak kalah sama lalu lintas darat kan..

Setiap berkunjung ke Kalsel, tak lupa aku selalu berkunjung ke Martapura. Aku menghabiskan masa kecil disini, sekolah sampai kelas 3 SD. Terlalu banyak kenangan manis disini, terkadang membuatku berkaca-kaca bila menyusuri sisi-sisi jalan yang masih begitu kuat menancap di ingatanku. Tentu saja semuanya sudah banyak berubah, sangat banyak malah.
Di Martapura, dengan diantar sepupuku beserta suami dan anak-anaknya, aku berburu batu intan di pasar intan CBS (Cahaya Bumi Selamat), tiap berkunjung kesini, selalu mampir cari batu-batuan dan akesoris, lebih tepatnya mencari titipan teman, hehe...

Hasil berburu batu di Martapura,
 ada blue saphir, ruby, zamrud, kecubung dan black saphir, bagus kan..

Menjelang berakhir liburan, aku diajak mengunjungi tempat wisata bukit Teletubies, taman labirin dan pantai Takisung yang berada di Pelaihari, kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Dua pertama merupakan tempat baru yang aku kunjungi, sedangkan pantai Takisung sudah pernah aku kunjungi saat aku kecil dulu, tentunya dalam keadaan yang sudah berbeda. Waaahhh...benar-benar bagus pemandangan di taman labirin dan bukit Teletubies. Letak dua tempat wisata ini tidak terlalu jauh, jadi biasanya pengunjung yang mengunjungi taman labirin langsung melanjutkan ke bukit Teletubies. Sebenarnya bukit Teletubies ini nama aslinya adalah bukit.............(lupa, nanti aku tanyain dulu ke sepupu, hehe) dan karena bentuk dan warnanya yang mirip dengan acara anak-anak Teletubies, makanya jadi lebih populer dengan nama tersebut. Udara disini benar-benar sejuk, menikmati angin berhembus langsung dari atas bukit, benar2 membuat rileks. O ya, disini, dekat dengan labirin dan bukit Teletubies, juga merupakan daerah peternakan ayam.
Siang hari setelah puas menghabiskan waktu di taman labirin dan bukit teletubies, kami mampir dulu ke pondokan mas Ar untuk istirahat, sholat dan makan siang, ikan bakar buatan istri mas Ar dan mertuanya benar-benar maknyus, pengen nambah tapi sudah kenyang, hehe. Sorenya kami meluncur lagi ke pantai Takisung, maunya menikmati sunset, tapi langit tertutup awan, tak apalah, masih bisa menikmati pemandangan disini sambil tak lupa mengabadikan gambar.

Taman Labirin

Bukit Teletubies

Bersama keluarga sepupu,
atas: bukit teletubies
bawah: di depan kandang rusa yang ada di wilayah taman labirin

Searah jarum jam, labirin, kantor bupati kab. Tanah Laut,
pantai Takisung, bukit Teletubies

Pantai Takisung
Sekian dulu ya cerita seru explore the beauty of Kalsel, sebenarnya sangat banyak yang bisa diceritakan, tapi sementara baru bisa bercerita sesingkat ini. Setelah ini aku akan cerita pengalaman seru lainnya, insyaAllah setelah ini blognya akan terus di update, tidak seperti tahun lalu yang hanya ada 3 postingan, uh so sad...
Sampai jumpa di cerita lainnya ya...pantau terus diary of the queen bee.. :)

Menjadi Mahasiswa (lagi) ;)

Assalamu'alaikum semua..
Sudah terlalu lama tidak menulis di blog ini, terakhir bulan Mei 2014 setelah tes penerimaan maba pascasarjana ITB. MasyaAllah..8 bulan berlalu tanpa terasa, eh terasa sih, terasa sekali menjadi mahasiswa pasca ITB, dan sekarang sudah berlalu satu semester, sudah berlalu pula liburan, dan sekarang sudah masuk kuliah lagi semester 2. Semoga semuanya berjalan lancar hingga lulus, mudahkan ya Allah..aamiin...
Tahun kemaren memang sedang hectic2nya aktifitas serasa berlari2, karena mau lanjut sekolah lagi, jadi wara wiri mengurus pendaftaran, tes2 ini itu, dan menyelesaikan segala tanggungan kerjaan kantor karena akan ditinggal sementara lanjut sekolah, beres2 kostan lama di Denpasar, cari kostan baru di Bandung dan sampailah disini, berjuang lagi menjadi mahasiswa, pusing dengan segala tugas2, ujian2, proposal penelitian, jalan2, eh..hehehe..
Enjoy saja lah..jalani semua dengan hati gembira, selalu bersyukur dan be positive.
Ketika kerja, pengen lanjut sekolah, sudah dikasih sekolah, mikir kok enakan kerja ya..
Kalau kerja ya kerja aja di siang hari, malamnya free mau ngapain aja, gak pake mikir, kecuali kalau buat slide untuk ngajar mahasiswa, kadang ada lembur juga sih, tapi gak ada beban.
Kalau kuliah, siang ngampus, pagi siang sore malam mikirin tugas, mikirin proposal, mikirin penelitian, aaaarrrgghhh...tapi nikmatnya bisa liburan lebih panjang kalo libur semester dan yang jelas gak mikir kerjaan..hehe..
Lupakan soal jerawat yang makin merajalela waktu kuliah, lupakan jalan jauh dari kostan ke kampus (kalo ngantor biasa naik motor), lupakan susahnya belajar biokimia (kalo ini iya ku akui susah..hiks,,hiks,,), just enjoy it, tuh buktinya masih sempat jalan2, masih sering shopping2, masih bisa ini, bisa itu, ya kan..(ala Pak Yana, dosen NMR, hehe).

Semangat!!! Hamasah!!!