Minggu, 03 Maret 2013

Premarital Check Up


Hari Ahad, 24 Februari yang lalu, IKM Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Denpasar mengadakan seminar nasional dengan tema Premarital Check Up. Dari temanya, pasti sudah pada tau kan, seminar ini tentang apa? Ya, dalam seminar ini dibahas mengenai pentingnya pemeriksaan untuk pasangan yang akan menikah. Apa saja sih yang harus diperiksa dan kenapa harus diperiksa? Kayaknya ribet banget deh, mau menikah mesti periksa ini itu segala macam. Yah, namanya juga demi masa depan yang berkualitas, bener gak? Sesuai nih dengan judul yang diusung pada seminar ini, “Premarital Check Up: Kenali Pasanganmu Demi Masa Depan yang Berkualitas”.

Pembicara pada seminar ini sangat berkompeten di bidangnya guys, ada dr. Yusra, Sp.PK. Ph.D dari FKUI dan dr. Ketut Suardamana, SP.PD dari FK UNUD. Jangan salah, dr.. Yusra ini ternyata seorang wanita loh, sebelumnya saya menyangka bahwa beliau adalah laki-laki, hihihihi... Beliau ini baru saja menyelesaikan program doktornya di negeri sakura, Jepang. Waaahhh..makin iri nih jadi pengen segera melanjutkan studi ke Jepang juga. Doakan ya...Aamiin...

Nah, mari kita lanjut ke isi inti dari seminar ini yaitu mengenai Premarital Check Up.

Definisi premarital check up adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh pasangan yang akan menikah yang meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium dan konseling. Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang sebelum menikah. Banyak sekali kegunaan premarital check up ini, diantaranya adalah: mendeteksi kelainan genetik/keturunan seperti thalassemia, buta warna, dan hemofilia; mendeteksi penyakit yang dapat berpengaruh pada organ reproduksi dan kehamilan, seperti diabetes melitus (DM), infeksi TORCH, golongan darah ABO dan rhesus; mendeteksi penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual seperti sifilis, gonore, hepatitis B dan C, dan infeksi HIV; serta mendeteksi kebiasaan atau gaya hidup yang tidak baik agar dapat diperbaiki seperti merokok, peminum alkohol, pemakai narkoba, dan penyakit DM.

Wow, ternyata banyak banget ya yang harus diperiksa. Kalau dituruti semuanya kok rasa-rasanya bakal keluar biaya banyak nih. Bisa-bisa gak jadi menikah hanya gara-gara gak punya biaya untuk melakukan premarital check up sebanyak itu. Tenang guys, gak perlu panik, gak harus semuanya kok dilakukan. Kalo memang ada yang berencana akan menikah dan ingin melakukan premarital check up, silakan dipilih menurut apa yang kalian butuhkan saja. Jadi kalian bisa mempertimbangkannya dari segi anamnesis, prioritas pemeriksaan dan budget yang kalian punya. Kalau kalian sudah yakin dengan kondisi kesehatan kalian dilihat dari nenek-kakek moyang kalian yang gak punya penyakit aneh-aneh ya gak perlu juga kalian mengecek semua kelainan genetik/penyakit yang ada di atas tadi. Bisa saja kalian hanya melakukan pemeriksaan dasar seperti CBC, urinalisis dan golongan darah. Hal itu juga bisa kalian diskusikan dengan calon pasangan kalian mengenai kondisi diri masing-masing. Tentu kalian semua harus jujur sejujur-jujurnya  ya guys pada calon pasangan kalian masing-masing. Ungkapkan semua tanpa harus ada yang ditutup-tutupi agar tidak ada pihak yang menyesal nantinya. Toh, kalau memang cinta ya cinta aja, cinta sejati akan mencintai segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri pasangannya. Cinta apa adanya, bukan cinta karena ada apa-apanya. Lebih bagus dan bermakna lagi kalau cinta itu dilandaskan pada Sang Pencipta kita. Ya, cinta karena Allah akan lebih kuat dan kekal ikatannya dunia akhirat.

Loh, kok jadi malah ngomongin masalah cinta sih? Hehe...bercabang dikit gak papa donk... toh temanya emang tentang sebelum menikah bukan...lagi pula kalo kata Bang Rhoma, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga, bener kan...Hayo ngaku, siapa yang gak pernah ngerasain cinta??? Tuh, gak ada yang ngacung kan...pasti semuanya pada senyum-senyum sendiri ingat kisah cintanya masing-masing. Eits, yang masih belum siap nikah, tahan dulu ya rasa cintanya sampe menjadi ikatan yang halal. Ok guys!

Hey, udah udaaahh...jangan pada terlena dengan kisah cinta masing-masing dunk...Yuk kita balik lagi ke tema premarital check up.

Masih ingat kan tadi kelainan-kelainan genetik dan penyakit-penyakit apa saja yang biasanya dideteksi sebelum menikah? Nah, sekarang akan kita bahas sedikit mengenai kelainan/penyakit tersebut.

·         Thalassemia: merupakan penyakit genetik yang paling sering di dunia, ditandai oleh produksi hemoglobin yang tidak adekuat sebagai akibat kurang atau tidak adanya sintesis satu atau lebih rantai globin, gejala yang dijumpai adalah anemia.

·         HIV (Human Immunodeficiency Virus): merupakan penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan suatu keadaan atau penyakit yang bersifat fatal. 

·         Hepatitis B: merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh HBV, virus DNA yang termasuk dalam famili hepadnaviridae. Bisa ditransmisikan dari ibu ke anak, anak ke anak (bukan satu rumah), seksual atau parenteral (penggunaan jarum suntik injeksi, luka akibat benda tajam atau kontaminasi produk darah).  Hepatitis B juga merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang besar di seluruh dunia.

·         Sifilis: merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Troponema pallidum. Penyakit ini dapat ditularkan kepada bayi dalam kandungan. Jika tidak diobati, dibagi menjadi sifilis primer, sekunder, latin dini, dan sifilis tingkat lanjut (sifilis tersier benigna, sifilis kardiovaskuler, nerosifilis)

·         Infeksi TORCH: Disebabkan oleh Toksoplasma gondii (protozoa), Rubella virus, Cytomegalovirus dan Herpes simplex virus (HSV). Dapat menyebabkan infeksi kongenital. Infeksi pada anak dan dewasa yang imunokompeten biasanya tanpa gejala atau dengan gejala ringan. Infeksi pada janin dan dewasa yang imunokompromis dapat berakibat fatal. Infeksi TORCH biasanya tanpa gejala atau disertai gejala klinik yang tidak khas sehingga diagnosis terutama ditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium.

·         Diabetes Melitus: merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup dan merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Perubahan gaya hidup dan urbanisasi juga merupakan penyebab penting masalah diabetes melitus.

Nah, untuk para analis kesehatan, yang penting lagi dari seminar ini adalah bagaimana pemeriksaan laboratorium dari berbagai macam kelainan dan penyakit tersebut di atas. Berikut adalah berbagai pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk menapis berbagai kelainan dan penyakit tersebut.

·         Menapis thalassemia: gambaran darah tepi, bila terdapat mikrositik hipokrom dilanjutkan dengan status besi dan analisa Hb

·         Menapis infeksi HIV: anti-HIV

·         Menapis Hepatitis B: HbsAg

·         Menapis infeksi sifilis: VDRL dan TPHA

·         Menapis infeksi TORCH: anti-Toxoplasma IgG dan IgM, anti-Rubella IgG dan IgM, anti-CMV IgG dan IgM, dan anti HSV2 IgG dan IgM

·         Menapis DM: glukosa puasa dan sewaktu

·         Menapis pemakaian narkoba: tes narkoba

Itu tadi pemirsa, sedikit apa yang saya dapatkan dari seminar premarital check up tersebut. Seselesainya seminar, saya juga berkesempatan untuk mengantar dr. Yusra berkeliling di sekitaran Kuta sebelum terbang kembali ke Jakarta. Seru juga bisa bertukar cerita dengan dokter yang cantik dan cerdas ini. Bagaimana seru dan bingungnya memilih oleh-oleh untuk keluarga beliau, berputar-putar mencari ayam betutu dan sate lilit dan Alhamdulillah dapat juga di tengah waktu yang sangat mepet, dan bagaimana uniknya antri untuk membeli pia legong yang tiap pembeli hanya dijatah dua kotak saja. Itu pun kita sampai kembali dua kali karena persedian toko habis dan kami harus kembali lagi setelah 2 jam dan tidak bisa memesan. Kalau masih ingin membeli maka tetap harus ikut mengantri 2 jam kemudian. Setelah semua rintangan tersebut, alhamdulillah semuanya berhasil didapatkan, oleh2, ayam betutu, sate lilit dan pia legong. Tiba waktunya kami berpisah di Bandara Internasional Ngurah Rai karena waktu sudah menunjukkan bahwa dr. Yusra sudah harus check in. Bye bye dr. Yusra...semoga kita bisa bertemu kembali di lain kesempatan. Mungkin di lain waktu nanti saya yang akan mengunjungi dokter di RSCM, insyaAllah...



Disarikan dari makalah seminar:

·          Premarital Check Up, oleh dr. Yusra, Sp.PK, Ph.D

·          Diagnosis Diabetes Melitus, Hepatitis B, oleh dr. Ketut Suardamana, Sp.PD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar