Selasa, 28 Februari 2012

Toxoplasma

19 Pebruari 2012 lalu, IKM Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar mengadakan seminar bertajuk Toxoplasma, Love Your Pets and Save Your Self, Kenali Penyakitnya dan Ketahui Pencegahannya. Pembicara pada seminar ini adalah Prof. dr. Made Kornia Karkata SpOG(K) yang membawakan materi Toxoplasmosis dan Kehamilan dan dr. I A Putri Wirawati, Sp.PK yang membawakan materi Aspek Laboratorium Toxoplasmosis.

Seminar kali ini cukup berkesan bagi saya karena selain materinya yang cukup menarik, saya juga dapat bingkisan loh di akhir acara...panitianya tau banget sih kalo saya ini belum punya jam dinding dan gelas...hehe...so thank u so mmmmuuuaaaccchhh buat seluruh panitia terutama yang sudah memilih saya sebagai penanya terfavorit... :-*

Jadi pemirsa, apa sih oleh-oleh yang saya bawa dari seminar ini? Selain jam dinding dan gelas yang sudah saya ceritakan di atas (eh, lupa, masih ada payung juga loh...), tentu saja ada oleh-oleh yang lebih dahsyat lagi yaitu ILMU tentang TOXOPLASMOSIS.

Toxoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii (parasit protozoa yang ditemukan oleh Nicolle & Manceaux, diisolasi dari tikus Africa). Infeksi ini bisa menyerang binatang berdarah panas, termasuk manusia dengan host primer adalah famili kucing serta dapat tertular karena makan daging tercemar, terkena/makan kotoran dan penularan vertikal pada bayi. Toxoplasmosis tidak ditularkan dari orang ke orang, kecuali dalam kasus dari ibu ke anak (konginetal) transmisi dan transfusi darah atau transplantasi organ.

Dua kelompok individu berisiko berat terinfeksi  adalah pasien imunodefisiensi dan wanita hamil. Gejala klinis tidak khas, dapat berupa flu ringan atau tak mengeluh sama sekali pada orang sehat. Toxoplasmosis pada kehamilan sangat beresiko pada bayi yang dikandung. Yang bisa terjadi adalah konsepsi mati, abortus, IUGR – IUFD, cacat bawaan mayor atau minor, lahir hidup dan bertahan hidup cacat serta dampak sosio-ekonomi atau mati.

Bagi wanita hamil, sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan berupa periksa serum darah ibu, USG, alat doppler, CVS, amniosentesis (air ketuban), PUBS (periksa darah janin) dan kombinasi. Terapi yang dilakukan adalah:
  • ·         Bila terdeteksi positif pranikah dan prahamil, obati terlebih dulu.
  • ·         Saat hamil dilematis pada trisemester I, dapat diobati dengan spiramycin (mengurangi resiko cacat), pyrimethamine, sulfonamide dan folinic acid.
  • ·         Evaluasi tumbuh kembang janin.

Pencegahan infeksi ini dapat dilakukan dengan:
  • ·         Kebiasaan hidup higienis 
  •  .         Pemeriksaan pranikah dan prahamil
  • ·         Imunisasi (rubella)
  • ·         Konsumsi nutrien tertentu
  • ·         Hindarkan perilaku beresiko
  • ·         Umur reproduksi 20 – 35 tahun
  • ·         Hindarkan TERATOGEN saat embrio
  • ·         Embryo scanning dan morphologic scanning
  • ·         ANC teratur
  • ·         Cara persalinan dan tim bedah neonatus
  • ·         Makanan harus dimasak sampai suhu aman (71oC)
  • ·         Buah/sayur harus dikupas/dimasak
  • ·         Alat dapur yang kontak dengan daging mentah, unggas, seafood, sayur dan buah harus dicuci dengan air hangat dan sabun
  • ·         Wanita hamil harus pakai sarung tangan ketika berkebun, menyentuh tanah dan memindahkan bak sampah
  • ·         Bak sampah harus dibuang (sampahnya) tiap hari
  • ·         Kucing tidak boleh diberi daging mentah
  • ·         Pendidikan kesehatan pada bumil
  • ·         Pemerintah dan pengusaha daging harus terus berupaya menekan adanya T. Gondii pada daging pasaran.
Disarikan dari makalah seminar:
Prof. dr. Made Kornia Karkata SpOG(K), Toxoplasmosis dan Kehamilan 
dr. I A Putri Wirawati, Sp.PK, Aspek Laboratorium Toxoplasmosis

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar