Selasa, 27 Mei 2014

Ibu, Aku Rindu

Ibu, bila saat ini kau melihatku apa yang akan Ibu katakan.
Ibu, tulang belakangku sudah tidak sebengkok dulu, 2 pen dan 12 skrup sudah terpasang di punggungku.
Ibu, gigiku sudah tidak berantakan seperti dulu, dokter ortodhonti sudah merapikannya untukku.
Ibu, aku sudah mendapatkan tanda seorang wanita sesungguhnya walaupun aku mendapatkannya di waktu wisuda S1.
Ibu, aku sudah menjadi gadis yang berani, suka pergi kemanapun seorang diri, tinggal jauh dari rumah seorang diri, tidak seperti dulu yang bahkan hanya pergi untuk kemah pun aku menangis karena ingin tidur bersamamu.
Ibu, aku sudah tidak pemalu, tidak seperti dulu yang bahkan kalau dudukpun ingin selalu kau pangku.
Ibu, kata teman2 aku cantik, tapi setelah mereka melihat foto Ibu, ternyata mereka bilang aku kalah cantik dari Ibu.
Ibu, sekarang aku sudah bekerja, tapi tetap aku tidak bisa seperti Ibu yang pandai segala hal.
Ibu, kau pandai memasak, pandai menjahit, pandai merajut dan pandai memotong rambut, tapi satupun aku tak bisa.
Ibu, andai kau melihatku, masihkah kau bangga padaku?


Denpasar, 11 Mei 2014
Ditulis dengan linangan air mata yang berderai-derai sampai pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar